Minggu, 10 Juni 2012

Kontroversi Suara Boediono dan Suara Mesjid


SUARA BOEDIONO DAN SUARA MESJID


Bulan Mei yang lalu, wakil Presiden RI Boediono yang dikenal dengan faham Neo-Liberalisme telah mengeluarkan pernyataan yang tidak populer. Pernyataan itu beliau kemukakan saat membuka Muktamar Dewan Mesjid Indonesia di Jakarta. Boediono mengatakan  "Suara mesjid tidak seharusnya dikeraskan suaranya karena mesjid menyuarakan ayat-ayat suci yang perlu kita dengar dengan khusyu’ agar kita dapat meresapinya".

Sontak pernyataan Boediono mendapat tanggapan dan reaksi keras dari umat Islam. Menteri Agama RI Suryadharma Ali mengatakan ; Pemerintah tidak perlu mengeluarkan aturan tentang suara mesjid karena mesjid telah diurus oleh pengurusnya. Masing-masing mesjid memiliki panitia sendiri yang bertanggung jawab terhadap  mesjidnya.

Pernyataan kedua tokoh tersebut memiliki kebenaran masing-masing, karena memang fungsi mesjid zaman dulu telah berbeda dengan zaman sekarang. Dulu, mesjid memiliki fungsi sosial dan ibadah bahkan di saat perang mesjid dijadikan sebagai tempat perlindungan terakhir oleh masyarakat atau dijadikan tempat untuk mengungsi. Di jaman sekarang fungsi mesjid semata-mata untuk ibadah saja apalagi mesjid yang ada di perkotaan.

Suara mesjid yang keras memang tidak lagi efektif. Durasi suara mesjid juga tidak perlu dipanjangkan. Cukup suara Adzan saja sebagai panggilan suci untuk melaksanakan shalat berjamaah di mesjid. Bacaan Ayat Suci Al-Qur’an dan Shalawat nabi yang diputar berulang-ulang cenderung untuk ditafsirkan sebagai satu sikap berlebih-lebihan yang dilakukan oleh panitia mesjid kalau tidak ingin dikatakan sebagai satu sikap yang cenderung arogan. Sebagai tempat suci, mesjid harus terjaga dari nafsu arogansi segelintir orang yang mengatasnamakan dirinya sebagai panitia mesijd. Ada kesan yang tersirat dan mengemuka bahwa dengan mengeraskan suara mesjid lima kali sehari semalam, Ayat-ayat Allah dan shalawat nabi terjual murah. Tidak sakral, hambar dan tertiup angin yang berlalu begitu saja. Dikatakan demikian karena mesjid tetap saja kosong oleh jamaah.

Andaikan shalat Jum’at bukan shalat yang diwajibkan bagi ummat islam maka kita tidak akan pernah melihat mesjid dipenuhi oleh jamaah. Jika begitu, buat apa mengeraskan suara  mesjid ???

(BHZ, 10-0612)


++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++





  *******************************
   SUARA DALAM PUISI   
   (BHZ, 10-0612)                
                                            
     *******************************




SUARA SUBUH

jam empat lewat lima belas
belum masuk waktu subuh
pintu mesjid terbuka
corong mesjid menyuarakan ayat suci
keras dan sangat keras

anak bayi bagi yang tidur lelap
terbangun kaget dan menangis keras
seakan ada syetan di dekatnya

anak bayi yang sedang menyusu
menggigit keras putting susu ibunya
ibunya berteriak keras
anak bayi menangis keras
seakan ada yang mencubit pantatnya

SUARA LIN DANG SYARIFAH

janda cantik beranak satu
dia seorang muallaf
keturunan Tionghoa
marganya Lin
namanya Lin Dang Syarifah

dia ihlas menjadi janda
dia membesarkan anak seorang diri
dia diusir dan dicerai suaminya
karena keyakinan memeluk Islam

orang kampung memanggilnya Ci’ Ling
janda cantik berbusana muslim
pintar mengaji dan pandai berdagang

Ci’ Ling berkata
bukan suara keras mesjid
yang menenangkan hatiku
dan menyejukkan kalbuku
suara keras mesjid hanya membuat
jiwaku resah dan gelisah
sepertinya aku merasa
ada sesuatu yang tidak benar

aku memeluk Islam
karena hidayah Allah
bukan karena mendengar
suara keras mesjid

SUARA PAK HAJI

salamualaikum pak haji
salam jawabnya.
tidak ke mesjid pak haji.
biarlah aku di rumah saja. Jawabnya

biarlah aku shalat sendiri
karena dalam kesendirianku 
aku merasa lebih dekat dengan Tuhanku.

aku hanyalah seorang hamba
tidak pantas bagiku shalat di mesjid
karena iming-iming pahala besar,
tidak pantas bagi seorang hamba
berharap imbalan pahala besar,
atas penghambaan dan pemujaannya
kepada Tuhannya.

maka biarlah aku sendiri saja.
aku shalat bukan berharap pahala
apalagi syurga
aku shalat karena aku adalah hamba


SUARA AYAM

ayam jantan tidak lagi berkokok
di subuh hari itu
dia mengadu kepada alam
karena tugasnya dirampas
panitia mesjid yang sombong
mereka yang mengeraskan suara mesjid

kepada alam ayam jantan mengadu
sejak dulu aku membangunkan orang yang tidur
dengan mengepakkan kedua sayapku
kokok indahku mengalun merdu
bersahut-sahutan seperti simpony lagu
kuperdengarkan secara santun di telinga orang

akan tetapi sekarang
semuanya telah disepelekan
oleh panitia mesjid yang sombong
yang tidak memperhatikan di sekelilingnya
bahwa ada umat yang beragama lain

kepadamu alam aku mengadu
dan putuskanlah perkara ini.
sejak dulu inilah tugasku
jauh sebelum ada pembesar suara.








3 komentar:

  1. Menarik sekali ulasan tetang Ahmadiyah, tapi sebelum menulis hendaknya kroscek sana-sini terlebih dahulu, takutnya nanti jadi fitnah. Tapi apa benar Ahmadiyah mengubah ayat Alquran? Apakah sudah pernah dicek?

    Mengenai keimanan tetnang imam mahdi, memang perbedaannya adalah pada sosok personnya, tapi sebagai umat islam yang mempunya keyakinn yang sama tentang kedatangan imam mahdi, seharusnya tidak langsung menyesatkan tetapi bertanya apakahbenar pengakuan mirza ghulam ahmad tentang imam mahdi, tanya ke sumbernya dan bahkan minta petunjuk Allah taala.

    Mengneai peprangan apa yang beliau pimpin? sekarang dengan pake logika juga, masak sih seorang pemimpin agama yang sejatinya menciptakan perdmaian kok malah bawa perang, kemudian kalau dunia kiama ketika imam mahdi datang apa urgensinya imam mahdi sebagai pembimbing umat. JAdi dalam hal penafsiran tidak semua ayat atau hadis harus ditafsirkan secara literal.

    Candu dan ganja? pikir pikir lagi ga bagus menyebar fitnah. kenyataan bahwa pakistan pusatnya ganja tak berarti menunjukkan mirza ghulam ahmad pemakai ganja.

    BalasHapus
  2. Sebelumnya, anda ini berkomentar pada tulisan yang salah mestinya pada Sanggahan Kritis Untuk Pengilkut Ahmadiyah.
    Jawaban saya tentang pernyataan anda, silahkan baca sendiri pada Gerakan Almahdi http://gerakanalmahdi.wordpress.com/. Inspirasi penulis bersumber pada blog tersebut, jadi bukan menulis tanpa sumber bacaan.

    BalasHapus
  3. yang judulnya pak haji itu puisi y? kok kesannya kayak memberi contoh agar shalat di rumah lebih baik y. Kemudian puisi yang berjudul Suara ayam. Menurut saya ini puisi yang tidak logis dan berkesan negatif(bagi saya). Karena ayam berkokok karena insting hewannya, bukan karena ingin membangunkan manusia. Ini menurut saya y, bagaimana menurut anda sodara Rahmat?? Oia kritik sedikit salamnya org muslim itu Assalamu alaikum yang artinya "semoga kamu terselamatkan dari segala duka, kesulitan dan nestapa" bukan "salamualaikum" yang entah artinya. bagaimana sodara rahmat?? betul tidak??

    BalasHapus