SUARA BOEDIONO DAN
SUARA MESJID
Bulan Mei yang lalu, wakil Presiden RI Boediono yang dikenal
dengan faham Neo-Liberalisme telah mengeluarkan pernyataan yang tidak populer.
Pernyataan itu beliau kemukakan saat membuka Muktamar Dewan Mesjid Indonesia di
Jakarta. Boediono mengatakan "Suara mesjid tidak seharusnya dikeraskan
suaranya karena mesjid menyuarakan ayat-ayat suci yang perlu kita dengar dengan
khusyu’ agar kita dapat meresapinya".
Sontak pernyataan Boediono mendapat tanggapan dan reaksi
keras dari umat Islam. Menteri Agama RI Suryadharma Ali mengatakan ; Pemerintah
tidak perlu mengeluarkan aturan tentang suara mesjid karena mesjid telah diurus
oleh pengurusnya. Masing-masing mesjid memiliki panitia sendiri yang
bertanggung jawab terhadap mesjidnya.
Pernyataan kedua tokoh
tersebut memiliki kebenaran masing-masing, karena memang fungsi mesjid zaman dulu
telah berbeda dengan zaman sekarang. Dulu, mesjid memiliki fungsi sosial dan ibadah
bahkan di saat perang mesjid dijadikan sebagai tempat perlindungan terakhir oleh
masyarakat atau dijadikan tempat untuk mengungsi. Di jaman sekarang fungsi
mesjid semata-mata untuk ibadah saja apalagi mesjid yang ada di perkotaan.
Suara mesjid yang keras memang tidak lagi efektif. Durasi
suara mesjid juga tidak perlu dipanjangkan. Cukup suara Adzan saja sebagai panggilan
suci untuk melaksanakan shalat berjamaah di mesjid. Bacaan Ayat Suci Al-Qur’an dan
Shalawat nabi yang diputar berulang-ulang cenderung untuk ditafsirkan sebagai satu
sikap berlebih-lebihan yang dilakukan oleh panitia mesjid kalau tidak ingin
dikatakan sebagai satu sikap yang cenderung arogan. Sebagai tempat suci, mesjid
harus terjaga dari nafsu arogansi segelintir orang yang mengatasnamakan dirinya
sebagai panitia mesijd. Ada kesan yang tersirat dan mengemuka bahwa dengan
mengeraskan suara mesjid lima kali sehari semalam, Ayat-ayat Allah dan shalawat
nabi terjual murah. Tidak sakral, hambar dan tertiup angin yang berlalu begitu saja. Dikatakan
demikian karena mesjid tetap saja kosong oleh jamaah.
Andaikan shalat Jum’at bukan shalat yang diwajibkan bagi ummat
islam maka kita tidak akan pernah melihat mesjid dipenuhi oleh jamaah. Jika
begitu, buat apa mengeraskan suara
mesjid ???
(BHZ, 10-0612)
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
SUARA DALAM PUISI
(BHZ, 10-0612)
*******************************
SUARA
SUBUH
jam
empat lewat lima belas
belum
masuk waktu subuh
pintu
mesjid terbuka
corong
mesjid menyuarakan ayat suci
keras
dan sangat keras
anak
bayi bagi yang tidur lelap
terbangun
kaget dan menangis keras
seakan
ada syetan di dekatnya
anak
bayi yang sedang menyusu
menggigit
keras putting susu ibunya
ibunya
berteriak keras
anak
bayi menangis keras
seakan
ada yang mencubit pantatnya
SUARA LIN DANG SYARIFAH
janda
cantik beranak satu
dia
seorang muallaf
keturunan
Tionghoa
marganya
Lin
namanya
Lin Dang Syarifah
dia
ihlas menjadi janda
dia
membesarkan anak seorang diri
dia
diusir dan dicerai suaminya
karena
keyakinan memeluk Islam
orang
kampung memanggilnya Ci’ Ling
janda
cantik berbusana muslim
pintar
mengaji dan pandai berdagang
Ci’
Ling berkata
bukan
suara keras mesjid
yang
menenangkan hatiku
dan
menyejukkan kalbuku
suara
keras mesjid hanya membuat
jiwaku
resah dan gelisah
sepertinya
aku merasa
ada
sesuatu yang tidak benar
aku
memeluk Islam
karena
hidayah Allah
bukan
karena mendengar
suara
keras mesjid
SUARA PAK HAJI
salamualaikum
pak haji
salam
jawabnya.
tidak
ke mesjid pak haji.
biarlah
aku di rumah saja. Jawabnya
biarlah
aku shalat sendiri
karena
dalam kesendirianku
aku
merasa lebih dekat dengan Tuhanku.
aku
hanyalah seorang hamba
tidak
pantas bagiku shalat di mesjid
karena
iming-iming pahala besar,
tidak
pantas bagi seorang hamba
berharap
imbalan pahala besar,
atas
penghambaan dan pemujaannya
kepada
Tuhannya.
maka
biarlah aku sendiri saja.
aku
shalat bukan berharap pahala
apalagi
syurga
aku
shalat karena aku adalah hamba
SUARA AYAM
ayam
jantan tidak lagi berkokok
di
subuh hari itu
dia
mengadu kepada alam
karena
tugasnya dirampas
panitia
mesjid yang sombong
mereka
yang mengeraskan suara mesjid
kepada
alam ayam jantan mengadu
sejak
dulu aku membangunkan orang yang tidur
dengan
mengepakkan kedua sayapku
kokok
indahku mengalun merdu
bersahut-sahutan
seperti simpony lagu
kuperdengarkan
secara santun di telinga orang
akan
tetapi sekarang
semuanya
telah disepelekan
oleh
panitia mesjid yang sombong
yang
tidak memperhatikan di sekelilingnya
bahwa
ada umat yang beragama lain
kepadamu
alam aku mengadu
dan
putuskanlah perkara ini.
sejak
dulu inilah tugasku
jauh
sebelum ada pembesar suara.
Menarik sekali ulasan tetang Ahmadiyah, tapi sebelum menulis hendaknya kroscek sana-sini terlebih dahulu, takutnya nanti jadi fitnah. Tapi apa benar Ahmadiyah mengubah ayat Alquran? Apakah sudah pernah dicek?
BalasHapusMengenai keimanan tetnang imam mahdi, memang perbedaannya adalah pada sosok personnya, tapi sebagai umat islam yang mempunya keyakinn yang sama tentang kedatangan imam mahdi, seharusnya tidak langsung menyesatkan tetapi bertanya apakahbenar pengakuan mirza ghulam ahmad tentang imam mahdi, tanya ke sumbernya dan bahkan minta petunjuk Allah taala.
Mengneai peprangan apa yang beliau pimpin? sekarang dengan pake logika juga, masak sih seorang pemimpin agama yang sejatinya menciptakan perdmaian kok malah bawa perang, kemudian kalau dunia kiama ketika imam mahdi datang apa urgensinya imam mahdi sebagai pembimbing umat. JAdi dalam hal penafsiran tidak semua ayat atau hadis harus ditafsirkan secara literal.
Candu dan ganja? pikir pikir lagi ga bagus menyebar fitnah. kenyataan bahwa pakistan pusatnya ganja tak berarti menunjukkan mirza ghulam ahmad pemakai ganja.
Sebelumnya, anda ini berkomentar pada tulisan yang salah mestinya pada Sanggahan Kritis Untuk Pengilkut Ahmadiyah.
BalasHapusJawaban saya tentang pernyataan anda, silahkan baca sendiri pada Gerakan Almahdi http://gerakanalmahdi.wordpress.com/. Inspirasi penulis bersumber pada blog tersebut, jadi bukan menulis tanpa sumber bacaan.
yang judulnya pak haji itu puisi y? kok kesannya kayak memberi contoh agar shalat di rumah lebih baik y. Kemudian puisi yang berjudul Suara ayam. Menurut saya ini puisi yang tidak logis dan berkesan negatif(bagi saya). Karena ayam berkokok karena insting hewannya, bukan karena ingin membangunkan manusia. Ini menurut saya y, bagaimana menurut anda sodara Rahmat?? Oia kritik sedikit salamnya org muslim itu Assalamu alaikum yang artinya "semoga kamu terselamatkan dari segala duka, kesulitan dan nestapa" bukan "salamualaikum" yang entah artinya. bagaimana sodara rahmat?? betul tidak??
BalasHapus