SANGGAHAN
KRITIS UNTUK PENGIKUT AHMADIYAH
Oleh: Cahyo Nayaswara
Ahmadiyah didirikan di Qadian pada
tahun 1889, desa kecil di Punjab India (sekarang masuk dalam wilayah negara
Pakistan) oleh
seorang muslim bernama Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (1835-1908). Pada usia 41 tahun dia mengaku
bermimpi mendapatkan wahyu, kemudian ia mendakwakan dirinya sebagai imam mahdi dan almasih. Setelah
Mirza Ghulam Ahmad meninggal, gerakan ini dipimpin oleh khalifah al masih secara berturut-turut
mulai dari khalifatulmasih I s/d V. Khalifatulmasih tidak akan diganti
sebelum yang bersangkutan meninggal dunia. Khalifatulmasih berkedudukan dan
berkantor pusat di London. Mereka adalah warga negara Inggris keturunan
India-Pakistan. Ahmadiyah Qadian sudah ada di 174 negara tersebar di
Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Asia, dan Eropa dengan jumlah pengikut
sekitar 170 juta orang. Andaikan saja MUI tidak mengeluarkan fatwa yang tegas
32 tahun yang lalu boleh jadi gerakan ini akan berkembang sangat pesat di
Indonesia.
Khalifatulmasih
memiliki sistem organisasi yang terstruktur rapi dan berjenjang. Pola rekrutmen
anggota melalui pendekatan person to person dengan metode debat dan diskusi.
Kitab-kitab yang mereka gunakan umumnya berbahasa urdu dan Inggris. Mereka merubah
ayat-ayat kitab suci Alqur’an, khususnya pada ayat-ayat yang menguntungkan dan
mendukung aliran mereka.
Perbedaan yang sangat mendasar antara ahlussunnah wal jamaah
dengan ahmadiyah qadian adalah karena orang-orang ahmadiyah memahami, meyakini,
dan mengakui bahwa Mirza Ghulam Ahmad sebagai imam mahdi dan almasih sementara di kalangan Islam
masih sebatas menantikan kedatangan sosok sang imam dan pemimpin ummat manusia
tersebut.
Dalam Hadis Rasulullah dikatakan
bahwa tanda-tanda kiamat sudah dekat apabila Imam Mahdi telah muncul. Imam
Mahdi akan memimpin peperangan dalam menegakkan kalimat tauhid “Laa ilaha illallah”, kemudian Isa
Almasih turun lalu bersama-sama dengan Imam Mahdi memimpin peperangan kemudian
Isa Almasih mengislamkan ummatnya.
Imam Mahdi dan Almasih adalah sosok
yang fenomenal dan penuh dengan misteri karena itu sejak dulu sangat banyak
orang yang terjebak, terperangkap, dan terperosok dalam ketersesatan yang
nyata. Satu diantaranya adalah Mirza Ghulam Ahmad. Bisa saja dia mengklaim diri
dia sebagai Imam Mahdi dan Almasih, namun betapa bodohnya kita jika ingin
mempercayainya. Mengapa kita tidak memakai logika dan akal sehat kita untuk
mengkritisi pengakuan dia sebelum kita ikut juga dia sesatkan. Jika benar Mirza
Ghulam Ahmad adalah Imam Mahdi, peperangan apakah yang dia pimpin ?. jika tidak
ada perang yang dia pimpin berarti Mirza bukanlah Imam Mahdi. Jika benar dia
adalah Almasih, mengapa ketika dia wafat (1908) dunia ini tidak kiamat, malah
sebaliknnya, dunia dengan segala peradabannya justru berkembang pesat. Bisa
saja kita berargumentasi bahwa ada khalifah pengganti untuk melanjutkan
missinya, tapi perlu diingat ketika Almasih naik ke langit, beliau tidak
menunjuk khalifah pengganti untuk meneruskan missinya itu berarti Almasih yang sebenarnya
yang akan turun nantinya juga tidak memiliki khalifa pelanjut.
Tegasnya ;
mimpi Mirza Ghulam Ahmad mendapatkan wahyu bukanlah mimpi akan tetapi sebuah
halusinasi saja sebagai dampak dari candu atau ganja yang dihisapnya mengingat
di masa itu tanaman ganja sebagai tanaman semak liar tumbuh subur di daerah
pegunungan Pakistan, terus memanjang hingga masuk ke wilayah Afghanistan.
Semoga tulisan sederhana ini dapat
bermanfaat dan sebagai bahan renungan terutama kepada orang Islam yang sudah terperangkap
ke dalam jaringan jamaah Ahmadiyah. Dan bagi anda yang ingin lebih dalam
mengetahui wahyu Allah yang benar yang diturunkan dalam bentuk mimpi kepada
beberapa rasul pilihan-Nya maka bacalah dengan seksama GERAKAN ALMAHDI.
Sumber inspirasi / bahan bacaan :
GERAKAN ALMAHDI (Nama penulis tidak diketahui)
*************************************************************************************************
DINDING
Oleh : Cahyo Nayaswara
Jakarta sibuk
Jakarta mencari
Jakarta mengais
semua cara dihalalkan
semua upaya dilegalkan
hukum hanyalah permainan petak umpet
antara dalil ayat dan pasal-pasal
politik hanyalah permainan keserasian
antara corak, warna, model dan gaya
Agama, hanyalah permainan perayaan
antara per-ingat-an dan per-ibadat-an
antara amal, pahala dan dosa
antara keyakinan dan aturan moral
agar hidup ini tertata dan teratur
sekalipun dalam sekat-sekat keberagamannya
apakah yang terjadi
jika sekat keberagaman itu dicabut
kemudian manusia tunduk dan sepakat
dalam satu iman
dalam satu paham
dalam satu Tuhan ?
sekat itu adalah dinding besi
yang mengantarai dua buah gunung
dicor dengan tembaga panas yang dituangkan
oleh Zulkarnain nabi Allah
kemudian dia berkata :
“bila waktunya telah tiba
maka Tuhanku akan meluluhkan dinding ini
reruntuhannya akan menghimpit
ya'juj wama’juj ke dasar perut bumi
karena dia suka bermusuh-musuhan
kemudian Tuhanku akan mempersatukan kalian
lalu menaungi kalian kembali
karena Dia telah memisah-misahkan kalian
dalam sekat-sekat agama
dan aliran-aliran kepercayaan
Tuhanku akan mendekatkan diriNya pada kalian
karena sejak dulu Ia selalu jauh
dan sengaja menjauhi kalian
Tuhanku maha suci
karena kesucian nama-Nya sehingga
Dia bersembunyi di dalam Allah
Dialah inti daripada Allah
Dialah Tuhan di dalam zat Allah
Dialah pemilik sifat-sifat Allah
Dialah pemilik cahaya-cahaya Allah
Dialah Tuhan yang memiliki sebuah nama
nama Tuhanku adalah AL-HIDIR
Dia akan merubuhkan dinding tembaga ini
Dia akan mempersatukan umat manusia
Dia akan membuktikan secara nyata
di hadapan kita semua bahwa
Dialah Tuhan Semesta Alam
Pencipta dan Pemilik segalanya
Dialah Tuhan yang sebenar-benarnya
Dialah Tuhan yang selama ini disembah
dan dipuja oleh semua agama-agama
dengan segala ritual dan tata cara peribadatan yang
berbeda
namun tujuannya hanyalah Satu
Yaitu ; Tuhan kita AL Hidir”.
Jakarta, 01 Juni 2012
catatan:
Cahyo Nayaswara biasa disapa mas Cahyo adalah seniman
dan budayawan muslim yang tergabung dalam HSBI (Himpunan Seni Budaya Islam)
yang berkantor pusat di Lantai Dasar Mesjid Istiqlal Jakarta. Aktif menulis
puisi terutama puisi-puisi yang bertema religius. Setelah mas Cahyo membaca
secara seksama dan berulang-ulang GERAKAN ALMAHDI, mas Cahyo terinspirasi membuat puisi religius yang
berjudul “dinding”. Mas Cahyo berniat akan menulis dan terus menulis, karena
GERAKAN ALMAHDI telah membuka cakrawala
berfikir kritis mas Cahyo dalam mencari kebenaran sejati. Mas Cahyo membuka
diri dan ingin sharing pendapat kepada siapapun yang telah membaca GERAKAN
ALMAHDI. Pengetahuan kita pada hakekatnya sama karena kita sama-sama tidak tahu
siapa nama penulis GERAKAN ALMAHDI. Beliau adalah penulis yang penuh dengan
misteri kalau tidak ingin dikatakan sebagai penulis yang menyembunyikan dirinya. GERAKAN ALMAHDI
memang telah member hikmah yang luar biasa kepada Mas Cahyo. Sangat banyak
pengetahuan dan pelajaran berharga yang Mas Cahyo bisa ambil setelah membaca
GERAKAN ALMAHDI. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmatNya dan mencurahkan
kasih-sayangNya kepada penulis GERAKAN ALMAHDI. Amin.
sdah ane simak, silahkan baca link berikut:
BalasHapus1.
ahmadiyah indonesia
2. ahmadiyah internasional
Ya hasratan ilal ibad maya'tihim min Rasulih, Ila kanu bihim yasyaghzi'un.
BalasHapus